THE DEFINITIVE GUIDE TO SAYAP33

The Definitive Guide to sayap33

The Definitive Guide to sayap33

Blog Article

Sayap33 telah memperkenalkan berbagai jenis permainan slot yang mengasyikkan bagi para pemain judi on the internet. Dari slot klasik yang timeless hingga slot online video yang inovatif, Sayap33 menawarkan variasi permainan yang cocok untuk setiap selera dan preferensi.

Pertemuan para pemimpin Tanah Perdikan, beberapa orang bebahu dan bekel dari padukuhan-padukuhan yang juga datang bersama para pemimpin kelompok, para tetua di Tanah Perdikan dan orang-orang terpenting telah mendengarkan keterangan Ki Tumenggung Jaladara yang menasehatkan agar Tanah Perdikan itu bertahan. “Pajang yang sekarang tidak dapat menarik kekancingan itu,“ berkata Ki Tumenggung, “selain hal ini harus diputuskan dan dilakukan atas dasar kekancingan yang baru, maka hal ini ada sangkut pautnya dengan usaha pemerasan.

“Aku telah mendengar pembicaraan kalian,“ berkata Kiai Badra ketika derap kaki kuda itu sudah tidak terdengar lagi.

Aku tidak menyebutkan apakah mereka itu para pemimpin Pajang yang datang dari Demak atau memang orang Pajang sendiri. Namun jika hal ini dibiarkan terus- menerus, tentu yang terjadi kemudian akan sangat merugikan bukan saja bagi Pajang sendiri, tetapi sudah tentu bagi bebrayan Agung di Tanah ini.”

Dalam kegelisahan itu, ternyata Risang kurang dapat memusatkan perhatiannya pada latihan-latihannya. Kiai Badra, Kiai Soka dan Nyai Soka yang mengerti gejolak perasaan anak muda itupun tidak memaksanya untuk berbuat lebih banyak dari yang dapat dilakukan oleh anak muda itu. Tetapi ketiganya tidak memberikan waktu kepada Risang untuk membatalkan latihan.

Belum lagi gema teriakan itu lenyap, maka sebenarnyalah para pengawal Tanah Perdikan telah melontarkan anak panah yang meluncur bagaikan semburan air.

“Sekali lagi perlu aku ingatkan, yang akau katakan adalah satu rahasia. Tetapi aku kira akan dapat ikut memecahkan persoalan yang timbul di Tanah Perdikan ini karena bagaimanapun akan menyangkut hubungan kalian dengan Pajang,“ berkata Ki Tumenggung.

Para pengawal Tanah Perdikan yang berada di pangkal sayap, rasa-rasanya mendapat kesempatan untuk bernafas. Meskipun mereka harus bertempur terus, tetapi ketegangan tidak lagi terasa mencengkam jantung.

Dengan demikian, maka prajurit Pajang itu tidak segera dapat mendesak pasukan pengawal Tanah Perdikan. Para pengawal Tanah Perdikan yang terlatih itu dalam jumlah yang cukup, ternyata mampu bertahan di garis benturan kedua gelar itu.

Ki Rangga yang sudah berada di tangga pendapa itu termangu-mangu sejenak. Tetapi orang itu masih tetap duduk ditempatnya.

Bukan saja terdesak mundur dan kemudian terjepit oleh sapit udang dalam gelar Supit Urang yang mempunyai kekuatan yang besar di ujung- ujung sapitnya, namun korban akan berjatuhan sehingga kekuatan Pajang akan benar-benar menjadi cepat susut.

Para pemimpin dari kedua belah pihak ternyata bukan saja harus bertempur dan mempertahankan diri dari serangan-serangan yang datang, namun merekapun harus mencari pemecahan dari perkembangan yang terjadi disetiap saat.

Para bekas pengawal yang ikut dalam pertempuran itu tidak lagi harus mengerahkan segenap tenaganya, sehingga mereka pada keadaan tertentu dapat menghemat tenaga bagi pertempuran yang tentu akan menjadi panjang.

Tetapi persoalan baru yang timbul di Pajang merupakan sayap33 gacor persoalan yang harus mendapat perhatian mereka.

Report this page